Dari skema diatas terlihat bahwa Ekonomi 3 sektor
dapat berjalan secara efektif apabila seluruh pelaku ekonomi Perusahaan dan
Rumah Tangga patuh dan melakukan kewajibannya terhadap Pemerintah, sehingga
Pemerintah dapat memberikan sumbangsih nya terhadap pelaku dengan membayarkan
Subsidi dan Membantu para pengusaha dengan memberikan pinjaman modal.
Sebelum jauh melangkah, sebaiknya kita harus mengetahui apa itu ekonomi 3 sektor
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah.
Dengan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah keatas kegiatan dalam sesuatu perekonomian.
Selanjutnya
Penjelasan pada skema di atas (dijelaskan dengan urutan nomor)
- Perusahaan memperoleh faktor-faktor Produksi
berupa SDA (Tanah, Hasil Bumi, dsb), SDM (Tenaga kerja), serta Modal dan
Skill dari Sektor Rumah Tangga untuk kemudian Perusahaan melakukan
proses-proses produksi.
- Perusahaan melakukan balas jasa terhadap
faktor-faktor Produksi kepada Rumah Tangga berupa sewa untuk tanah atau
bangunan, gaji atau upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pinjaman modal,
dan laba untuk keuntungan barang yang diperdagangkan.
- Perusahaan menghasilkan output berupa barang dan
jasa yang akan di jual pada Rumah Tangga
- Rumah Tangga membayar balas jasa pada Perusahaan
untuk barang dan jasa yang di konsumsi nya berupa Pembelian, sehingga
perusahaan mendapatkan penghasilan.
- Rumah Tangga menyimpan uang pada Lembaga Keuangan
yang mendapatkan izin resmi dari otoritas.
- Untuk mendapatkan penghasilan Lembaga Keuangan
menanamkan uang tabungan dari Rumah Tangga ke Penanaman Modal.
- Penanaman Modal memberikan suntikan modal atau
investasi pada Perusahaan, maka Perusahaan dapat meningkatkan output nya
sehingga penghasilan pun menjadi meningkat, melaporkan laporan keuangan
kepada pemegang saham dan melakukan balas jasa dengan membayar deviden
pada Lembaga Keuangan dan para Investor.
- Perusahaan wajib melaporkan NPWP perusahaan nya
pada otoritas dan membayar pajak agar Pemerintah dapat membayarkan subsidi
kepada Masyarakat dan memberikan bantuan kepada Perusahaan.
- Individu tenaga kerja dari Rumah Tangga pun wajib memiliki NPWP dan PPh serta membayarkan pajaknya kepada Pemerintah agar ekonomi dapat berjalan dengan semestinya.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian
menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan
pendapatan nasional, yaitu:
- Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
- Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan-perbelanjaan agregat.
Kedua aliran pengeluaran / pendapatan ini akan
mengubah pola aliran pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi tiga
sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh sebab itu
,ekonomi tiga sektor dinamakan juga ekonomi tertutup.
Pengertian Free Fight Liberalism, Etatisme, dan
Monopoli
Ø Free fight liberalism : Sistem kebebasan usaha yang tidak
terkendali, sistem ini dianggap tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia dan
berlawanan dengan semangat gotong-royong yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal
33, dan dapat mengakibatkan semakin besarnya jurang pemisah antara yang kaya
dengan yang miskin.
Ø Etatisme : Suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan
negara sebagai pusat segala kekuasaan. Negara adalah sumbu yang menggerakkan
seluruh elemen politik dalam suatu jalinan rasional, yang dikontrol secara ketat
dengan menggunakan instrumen kekuasaan. Keikutsertaan pemerintah yang terlalu
dominan juga dapat mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat untuk dapat
berkembang dan bersaing sehat.
Ø Monopoli : suatu bentuk pemusatan ekonomi pada satu kelompok
tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak
mengikuti keinginan sang monopoli.
Alasan Mengapa Indonesia Menentang Adanya Free Fight
Liberalism, Etatisme, Dan Monopoli
Sistem perekonomian di Indonesia sangat menentang adanya sistem Free Fight Liberalism, Etatisme (Ekonomi Komando) dan Monopoli, karena sistem ini tidak sesuai dengan sistem ekonomi yang dianut Indonesia.
Adapun alasan lainnya adalah :
1. kalau terjadi persaingan bebas di Indonesia akan menyebabkan masyarakat menjadi saling menghancurkan.
2. kalau terjadi sistem yang terpusat di pihak pemerintah saja, maksudnya dapat mematikan semua aspirasi , karya, kreasi yang dibuat oleh masyarakat. Dan inisiatif warga masyarakat akan berlangsungnya kegiatan perekonomian menjadi berkurang.
3. Serta kalau sistem ini diberlakukan akan sangat merugikan masyarakat Indonesia dari segi kesejahteraannya.
Sumber :
·
http://www.ekonoomi.com/2013/10/sistem-ekonomi-indonesia-menentang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar